Trelepnews.id,
BREBES- Kasus kematian Ibu Hamil di Brebes tertinggi
Se Jawa Tengah membuat perhatian dari beberapa pihak agar mensosialisasikan
untuk mengurangi dan memperhatikan kasus tesebut. Diantaranya Forum Masyarakat
Madani (FMM) yang berinisiatif untuk membuat DP Facebook #Save Ibu dan Anak,
Mamane Slamet Bayine Slamet, Brebes darurat Kematian Ibu dan bayi.
Setelah DP #Save ibu dan bayi
didesain menarik, ternyata membuat beberapa akun facebook warga Brebes dari
berbagai profesi langsung mengganti DP nya dengan #save ibu dan bayi.
Diantaranya yang mengganti DP adalah Ir. Djoko Gunawan, Khaerul Abidin,MM, dr.
Umar Utoyo, dr. Hj. Rudi pangarasami utami, Nurul Aeni, SKM, Bahrul Ulum, SE, Msi,
dan lainnya.
“Selanjutnya, masih rendahnya angka pemakaian kontrasepsi, belum tercovernya seluruh ibu hamil tidak mampu oleh Jamkesda maupun JKN, masih belum sinerginya program penyelamatan Ibu hamil dan Bayi antar lintas SKPD sehingga masih terkesan berjalan sendiri, masih kurangnya tenaga kesehatan (dokter spesialis Obsgyn, anak, anestesi, bidan, dokter umum, dan perawat) di Fasilitas kesehatan milik pemerintah, belum terlibatnya sektor swasta (pengusaha) dalam program kesehatan Ibu dan Anak dan rekomendasi hasil Audit kematian belum ditindak lanjuti secara serius oleh Pemerintah daerah,” papar rizky.
dr.Sigit Laksamana,SPOG menambahkan,
dengan semakin banyaknya kematian ibu hamil akibat preeklampsia beserta
komplikasinya dibutuhkan tindakan yang lebih agresif dalam pengakhiran
kehamilan tentunya dibarengi dengan kemampuan perinatologinya . Misalkan,
jika ditemukan kenaikan tekanan darah disertai proteinuria pada usia kehamilan
34 mg harus sudah dirujuk dan kemungkinan untuk diterminasi.
“Selain itu, perlunya peningkatan
ketrampilan tenaga kesehatan dalam pengelolaan kehamilan dan persalinan
sehubungan dengan meningkatnya beban puskesmas terutama poned dan mampu
persalinan,” pungkasnya.
Terungkap, FMM mengajak semua warga
Brebes pada acara Car Free Day pada hari Minggu tanggal 29 Mei 2016 untuk
kopdar di alun-alun Brebes mensosialisasikan #Save ibu dan Bayi. (LH)
0 Response to "Kasus Kematian Ibu Hamil Tinggi Se-Jateng, FMM Inisiasi #Save Ibu dan Bayi"
Post a Comment