*Psst…..Semut Bisa Bicara!*
_Oleh: Syaefudin_
_Meski dikenal sebagai binatang pengganggu, semut menyimpan rahasia kecerdasan yang mengagumkan. Mulai kebiasaan disiplin ‘antri’ saat membawa makanan, hingga rapinya pembagian tugas antar semut ketika dalam rombongan. Bahkan, penelitian terbaru melaporkan bahwa semut juga mampu berbicara layaknya manusia._
Hewan mungil ini dikenal karena aksi gigitan atau sengatan yang menyakitkan. Meski sebagian besar tidak berbahaya, gigitan semut kadang menimbulkan bekas berupa bentol. Tak hanya itu, sewaktu mengigit sang semut juga menyemburkan cairan kimia yang disebut asam format, yakni sejenis racun perusak, ke dalam luka. Beberapa jenis semut api menghasilkan senyawa kimia alkaloid piperidina yang mampu memberi rasa pedas terbakar. Sebagian kecil semut juga mampu mengeluarkan bahan kimia berbahaya seperti fosfolipase dan hialuronidase yang dapat menghancurkan kulit dan menimbulkan bengkak.
Di sisi lain, sampai saat ini sudah tercatat ada 12.000 jenis semut yang berkeliaran di planet bumi. Sebagian besar semut hidup di hutan tropis, sebagian lagi menyebar di berbagai tempat di bumi seperti di gundukan tanah, di bawah lantai, dan di tangkai pohon. Saking banyaknya, sebagian peneliti memperkirakan bila semut di seluruh bumi yang jumlahnya bisa mencapai triliunan dikumpulkan maka berat badannya akan menyamai bobot manusia sejagat!
_*Kuat dan Cerdas*_
Di balik label mengesalkan, semut menyimpan segudang rahasia mengesankan. Makhluk kecil ini memiliki panjang tubuh 1 – 30 mm dengan bobot rata-rata 1 – 5 mg. Meski ringan, binatang ini ternyata mampu mengangkat beban yang beratnya 50 kali lebih besar dibandingkan dengan berat tubuhnya. Hewan super kuat, bukan? Inilah yang seringkali kita lihat, semut bisa mengendap masuk ke toples gula lalu mengangkut butiran-butiran gula pasir ke sarang koloninya.
Sebagai hewan yang hidupnya berkelompok; dalam satu keluarga besar, antar semut juga memiliki peran masing-masing. Bila ditelisik lebih dalam, mereka adalah binatang yang cerdas saat berbagi tugas. Kawanan semut dipimpin oleh seekor atau beberapa ekor ratu. Peran ratu sangat penting, yakni bertanggung jawab dalam menelurkan semut-semut penerus kehidupan koloni mereka. Selain ratu, ada juga semut jantan (raja) yang bertugas mengawini sang ratu. Setelah melaksanakan perannya, semut jantan akan mati. Sebagian semut lagi berperan sebagai pekerja, inilah yang biasa kita lihat merayap di dinding-dinding rumah dan tanah. Mereka bertugas mencari makanan, merawat semut anakan, menjaga sarang tempat koloni mereka bernaung, dan serangkaian tugas berat lainnya.
_*Bisa Bicara Layaknya Manusia*_
Sejak dulu, para peneliti sangat ingin mengetahui bagaimana hewan sekecil semut berbicara satu sama lain. Berbagai penelitian pun dilakukan untuk memenuhi dahaga pikiran para ilmuwan. Salah satu hasilnya mengungkapkan bahwa semut saling berkomunikasi dengan memanfaatkan bantuan bahan-bahan kimia, salah satunya disebut feromon. Contoh bagaimana bahan kimia digunakan untuk berkomunikasi adalah saat segerombolan semut berjalan. Semut yang berada paling depan akan meninggalkan senyawa feromon di sepanjang jalur yang dilalui. Jejak senyawa kimia inilah yang diikuti oleh semut lainnya agar tetap berbaris teratur satu lajur. Semut juga menggunakan feromon sebagai penanda dan pengenal sarang agar tidak dimasuki oleh semut dari koloni lain. Jadi, semut-semut di luar kelompok mereka tidak akan masuk ke sarang alias mereka juga tidak akan tersesat pulang ke rumah.
Tak hanya dengan memanfaatkan senyawa kimia, baru-baru ini sekelompok ilmuwan melaporkan bahwa semut juga bisa berbicara layaknya manusia. Mereka mengeluarkan bunyi-bunyian tertentu yang mampu dikenali oleh semut koloninya. Salah satu peneliti yang tertarik dengan dunia persemutan adalah Karsten Schönrogge. Peneliti di Centre for Ecology and Hydrology, Wallingford, di Inggris ini menemukan bahwa sekelompok semut jenis Myrmica scabrinodis yang telah menjadi pupa dewasa mampu menghasilkan suara.
Saking terheran-heran dengan penemuannya, Schönrogge melakukan serangkaian uji coba bersama para peneliti lain. Mereka merekam ‘percakapan’ antar semut. Setelah itu, hasil rekaman mereka meneliti lebih lanjut untuk mengungkap ‘isi pembicaraan’ antar semut. Para peneliti sepakat bahwa suara-suara yang mereka rekam adalah benar bunyi yang dikeluarkan semut. Jadi, semisal ada semut fase pupa yang diganggu, maka semut dewasa yang mengetahui hal tersebut akan berteriak, _“Tolooong… tolooong! Kelompok kita sedang diganggu, mari ke sini bantu mereka.”_
_*Bukti Kuasa Sang Pencipta*_
Demikianlah sekelumit rahasia kecerdasan semut yang baru diungkap ilmuwan. Di balik kebiasaan semut yang amat menakjubkan, tersimpan banyak pertanyaan. Bagaimana mungkin hewan kecil tersebut mampu mengangkat beban yang beratnya berpuluh kali lipat bobot tubuhnya? Siapa yang mengajarkan mereka bahasa-bahasa yang saat ini baru dipahami oleh mereka sendiri?
Siapa pula yang memberikan perintah agar mereka berbagi tugas dengan sedemikian rapi? Bagaimana mungkin bisa mengatakan bahwa keteraturan itu hanyalah kesengajaan atau bahkan karena persaingan antar hewan semata? Bukankah perilaku semut menunjukkan bahwa mereka tidak mementingkan dirinya sendiri. Raja semut, rela mati setelah kawin dengan ratu semut. Para semut pekerja, juga bersedia ke sana kemari mencari makanan untuk dikonsumsi seluruh koloni. Mereka tidak saling berkelahi; di antara mereka pun, sebagian tidak merasa lebih baik atau lebih kuat dari yang lain.
Sungguh, perilaku cerdas semut-semut tersebut sesungguhnya mengandung hikmah atau pengetahuan yang luar biasa. Tidaklah mungkin kecerdikan tersebut berasal dari semut-semut itu sendiri. Oleh sebab itu, semua keahlian semut pasti memperlihatkan kepada manusia tentang kuasa Allah. Untuk membentangkan kebesaran-Nya dan seni penciptaan-Nya, Allah, Pencipta semut, menjadikan makhluk-makhluk kecil ini mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tidak akan pernah mampu mereka lakukan berdasarkan pengetahuan dan kehendak mereka sendiri.
_“….berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari…”_ (TQS An Naml 27: 18)
_Penulis adalah Staf Pengajar di Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor_
artikel di atas dapat dilihat juga di https://syaefudin097.wordpress.com/2017/01/11/psst-semut-bisa-bicara/
0 Response to "Psst...Ternyata Semut Bisa Bicara"
Post a Comment