34 KILOMETER DARI PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN, BANYAK ANAK TAK MILIKI AKTE
Sikasur (suarawargabelik.com) Layanan jemput bola Disdukcatpil (Dinas kependudukan dan catatan sipil) Pemalang di desa Sikasur, sabtu 15/10 disambut antusiasme warga. Pukul 7 pagi puluhan warga sudah memadati gedung balaidesa sikasur untuk berbagai keperluan kelengkapan Adminduk. Kesempatan ini tak disia-siakan warga dikarenakan jarak tempuh desa Sikasur menuju pusat pemerintahan di kabupaten cukup jauh.
Antrian yang disediakan panitia pemerintah desa Sikasur yakni, 350 antrian untuk akte Kelahiran, 200 antrian untuk Rekam KTP elektronik, 100 antrian untuk perubahan data Kartu Keluarga dan 100 antrian untuk akte kematian. Yang paling banyak diminta warga adalah antrian untuk pembuatan Akte Kelahiran. Ipah (37) menghampiri petugas antrian dengan menggendong anaknya yang kecil, dan tiga anak lainnya yg sudah usia Sekolah Dasar dan PAUD.
"Saya minta antriannya empat ya mbak, anak saya semua belum punya akte kelahiran, jauh mba kalo ngurus ke kota" paparnya. Kondisi ini tentu tidak hanya dialami Ipah (37), banyak keluarga lain juga berasalan hal yang sama. Jarak tempuh dan biaya transport tentu jadi masalah yang serius bagi masyarakat perdesaan yang umumnya pekerja serabutan atau petani.
Rizky Mundiati (26) selaku petugas nomor antrian memaparkan, bahwa yang datang paling banyak adalah ibu-ibu dan ketika ditanya untuk siapa, hampir semua menjawab anaknya yang rata-rata sudah usia sekolah. "yang minta antrian akte itu banyaknya ibu-ibu, anaknya sudah sekolah, tapi ketika daftar sekolah menggunakan surat kelahiran dari desa. Karna untuk buat akte ke dinas kependudukan dan catatan sipil jauh katanya".
Harapan warga didaerah terpencil seperti Sikasur ini adalah akan terus hadir layanan jemput bola berkala, 6 bulan sekali atau paling lama 1 tahun sekali. Demi terwujudnya administrasi kependudukan yang tertib, juga demi terwujudnya rasa tersentuh layanan dari pemerintah untuk semua masyarakat, tidak hanya yang dekat dengan pusat pemerintahan saja.
(Riris, JW sikasur)r
0 Response to "34 KILOMETER DARI PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN, BANYAK ANAK TAK MILIKI AKTE"
Post a Comment