Sinopsis Jodha Akbar episode 114 by Jonathan Bay. Begitu mendapat panggilan dari Jalal untuk hadir di ruang sidang (Diwaan e khaas), Salima dan Jodha segera bergegas kesana. Semua orang sedang menunggu kedatangan Jalal dengan harap-harap cemas. Jalal memasuki ruang sidang dengan wajah murung. Semua orang berdiri menyambutnya dan memberi salam. Jalal berhenti di depan bakshi bano, dan menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan. Jalal memgangkat tangannya memberi isyarat agar semua orang duduk kembali. Hamida mengatakan kalau tidak ada yang tahu keadaan Jalal selain dirinya. Gulbadan begum dan jiji anga menatapnya, "ini adalah keadaan tersulit yang pernah dia alami. Hari ini dia akan menjatuhkan hukuman pada adik kesayangannya."
Jalal dengan murung dan sedih berkata, "hari ini aku memanggil semua orang ke pengadilan dengan alasan tertentu. Semua ingin tahu mengapa bakshi bano di hukum. Aku akan beritahu yang sebenarnya di depan kalian. Dia telah melakukan kejahatan. Dia memberikan sesuatu pada Ratu Jodha yang menimbulkan gejala kehamilan, padahal sebenarnya Ratu Jodha tidak hamil. Seperti kalian, aku juga ingin melihat pewaris kerajaan Mughal. Tapi, aku ingin mengumumkan sesuatu, ratu Jodha tidak hamil. Kerajaan mughal masih terus menunggu pewaris tahtanya. Dan masalah ini akan di bahas jika kita sudah memiliki ahli waris. Tapi hari ini, aku mempunyai tugas yang berat yaitu menjatuhkan hukuman untuk adikku. Menjadi adil adalah tugas utama seorang raja. Untuk melakukan itu bahkan hubungan keluarga tidak boleh berpengaruh. Terdakwa hari ini adalah adikku. Ini sangat sulit bagiku.Masalah ini tidak boleh membuatku menjadi luluh karena dia adikku. Aku tidak boleh membuat keputusan yang menyimpang. Oleh karena itu aku memutuskan kalau hukuman ini akan di putuskan oleh korban. Aku ingin Ratu Jodha memutuskan hukuman untuk bakshi bano. Aku ingin dia mengumumkan hukumannya."
Jodha terperangah tak percaya. Begitu pula yang lainnya. Mereka saling pandang satu sama lain. Jalal berkata kalau Jodha yang akan menegakkan keadilan. Jodha menatap Jalal dengan tatapan sedikit bingung, dia juga menatap Hamida dan Salima. Jodha membenahi dupattanya lalu berdiri dan keluar dari area bertirai. Dia berdiri ditengah ruang sidang tak jauh dari jalal. Hamida berkata kalau Jalal tak bisa membuat keputusan untuk menghukum adiknya, karena itu dia membiarkan Jodha yang memutuskan hukumannya. Jalal memanggil bakshi bano agar hadir di persidangan. Lalu Jalal memerintahkan Jodha menjatuhkan hukumannya.
Jodha berkata kalau dia tidak menyangka akan mendapat tanggung jawab seperti ini dan situasi ini menyulitkannya, " tapi tidak menghukum terdakwa sama saja kita membantunya melakukan kejahatan. Oleh karena itu bakshi bano akan menerima hukumannya. ~Jodha terdiam beberapa saat, semua orang menantinya dengan tidak sabar.~ Aku telah menanggung malu dan jiwa ku terusik karenanya. Dan aku juga harus melihat kegusaran yang mulia dan ibu ratu. Bakshi bano harus di hukum karena ini. Sesama anggota keluarga harus saling menjaga kebahagiaannya. Karena dia anggota keluarga kerajaan, maka kesalahan yang dilakukannya lebih serius.
Orang tua harus menghukun anaknya jika membuat kesalahan, tapi tidak bisa mengabaikan anaknya. Hukuman untuk bakshi bano adalah bahwa dia akan merubah sifatnya terhadap kerabatku, dia harus selalu dekat denganku sepanjang hidupnya. ~kata Jodha pada Bakhsi Bano~ Bakshi Bano, hukumanmu adalah aku memaafkanmu. AKu tahu keputusanku menimbulkan banyak pertanyaan. Menurutku tak ada hukuman yang lebih baik selain ampunan. Menghukum terdakwa hanya akan menambah bebannya. Dia akan selalu merasa bersalah. Karena telah melakukan kejahatan dalam hidupnya. Dia akan selalu ingat perbuatannya terhadapku. Dia akan mengingat penderitaan yang di alami keluarganya." lalu kata Jodha pada Jalal, "yang mulia, tanpa ragu aku telah membuat keputusan. Aku telah mematuhi perintahmu." Jodha kembali ketempat duduknya.
Sinopsis Jodha Akbar episode 114. Jalal terdiam sebentar dan berkata, "aku menerima keputusan Ratu Jodha. Meski bakshi telah di maafkan, dia juga bersalah padaku. Dia telah menyakiti perasaanku. Hari ini aku nyatakan Bakshi Bano sudah bukan lagi adikku." Semua orang terkejut mendengar keputusan Jalal. Mereka saling pandang seolah tak percaya. Jalal mengatakan untuk selanjutnya, Bakshi tidak lagi dianggapnya sebagai adik, "aku ingin dia pergi dari hadapanku." Bakshi dengan berderai air mata meninggalkan ruang sidang di iringi oleh pengawal. Tak lama kemudian Jalal juga meninggalkan ruang sidang dengan kepala tertunduk penuh kesedihan. Jodha menatap kepergian jalal dengan sedih. Dalam hati dia berkata, "ini tidak adil, yang mulia. Aku tidak ingin hubungan dengan adiknya rusak. Hukuman yang ini lebih menyakitkan daripada hukuman mati."
Moti dengan wajah sumringah berlari-lari menemui Jodha. Nafasnya terengah-engah. Jodha menyambutnya dengan heran dan bertanya, "Ada apa moti? Kenapa kau tersenyum?" Moti berkata ada alasannya. Dia mendekati mandir kanha dan memberi sembah, lalu Moti memberitahu Jodha kalau semua orang sedang membicarakan kehebatan dan kebaikan Jodha.
Moti sangat bahagia mendengarnya. Jodha mengucapakan terima kasih pada Kanha. Terdengar pengumuman kalau Jalal datang. Moti dan Jodha memberi salam pada Jalal. Moti segera meninggalkan mereka berdua. jalal berdiri dihadapan Jodha dan berkata, "Ratu Jodha, selama ini kau yang selalu bertanya padaku, hari ini aku ingin bertanya padamu. Kenapa kau memaafkan bakshi bano?" Jodha menjawab dengan bertanya apa yang membuat jalal paling bahagia, menghukum atau memaafkan? Jalal berkata kalau jawaban dari pertanyaan itu tak ada padanya. Jodha berkata kalau tidak semua kesalahan harus di hukum. Bakhsi melakukannya demi cinta, atas perintah sharifudin. Maka menurut pendapat Jodha, Sharifudinlah yang bersalah dan harus di hukum. Karena dia telah memanfaatkan cinta istrinya. Bakshi bano sendiri sudah sangat menderita karena harus terpisah dari kakaknya dan suaminya juga tak ada di dekatnya. Jalal berkata kalau keadilan tidak memandang hubungan.
Dia tidak ingin Jodha memaafkan bakshi karena dia adiknya. Jodha bekata kalau Bakshi adalah adik iparnya juga, "aku terluka karena perbuatannya. Tapi jika aku bisa memaafkan dia, kenapa kau tidak bisa? Ku mohon maafkanlah dia." Jalal menjawab kalau dirinya tidak bisa memaafkan bakshi, karena dia tidak punya hati dan juga karena adalah tugasnya untuk bersikap adil. Dia sudah menghukum bakshi dengan memutuskan hubungan dengannya. Jodha menyahut, "jika kata-kata bisa memutuskan hubungan, kita pasti sudah berpisah sekarang. Jika hubungan kita belum terputus, kenapa hubungan darah bisa terputus?" Jalal memalingkan wajah untuk menyembunyikan air mata yang menggantung di sudut matanya. Tapi jodha melihatnya dan berkata air mata jalal menandakan kalau dia menyayangi bakshi bano. Tanpa berkata- apa-apa Jalal meninggalkan Jodha. Setelah kepergian Jalal, Jodha berkata, "kau pembohong yang mulia. Kau bohong kalau mengatakan dirimu orang yang kejam. Orang yang kejam tidak akan menangis".
Hamida memanggil semua wanita penting di istana untuk menemuinya. Hamida meminta mereka untuk tidak lagi membicarakan apa yang terjadi di Diwaan e khaas dan tidak boleh sampai bocor ke luar istana. Hamida memberi tangung jawab ini pada Maham untuk menghentikan segala rumor yang berkaitan dengan hal ini. Maham berkata kalau dirinya siap bertanggung jawab, tapi dia tidak tahu bagaimana dia akan menghentikan rakyat dari membahas masalah ini, karena mereka sedang menunggu ahli waris tahta kerajaan.
Sinopsis Jodha Akbar episode 114. Saat mereka tahu kalau ratu Jodha tidak hamil mereka akan mempertanyakan hubungan jalal dan Jodha. Hamida tahu kalau itu sulit. Jalal yang tiba-tiba masuk berkata tapi mereka harus melakukannya. Jalal berkata kalau dia yang akan menjawab pertanyaan mereka. Maham berkata itu tidak mungkin. Jalal menyahut kalau dia akan membuatnya menjadi mungkin. Dia akan membuka kebenarannya di hadapan rakyat seperti yang di lakukannya saat persidangan. Maham melarang Jalal melakukan itu, dia tak ingin Jalal merasa malu di depan rakyatnya. Jalal bertanya pada Maham, "kenapa aku harus malu, bibi? apakah aku melakukan kejahatan?" Jalal mengatakan kalau dia sudah melakukan yang terbaik, melindungi seseorang dari perbuatan jahat, dia telah berjuang demi kesejahteraan rakyat, ada yang simpati dan ada juga yang menghinanya, "tapi aku tidak ingin rumor tentang ratu Jodha menyebar." Tanpa berkata apa-apa lagi Jalal pergi meninggalkan kamar Hamida.
Rakyat berkumpul di halaman istana sambil mengelu-elukan Jalal. Jalal berdiri di balkon di dampingi Atgah, Maham dan semua anggota kerajaan. Hamida dan Ruq serta para wanita hadir mendampingi Jalal. Jodha dan moti mengintip dari balik kisi jendela. Jalal mengangkat tangannya, suasana hening seketika tercipta. Dihadapan rakyatnya, jalal berkata kalau dirinya sekali lagi tidak akan menjadi seorang ayah. Semua orang menatap jalal dengan perasaan sedih. Maham berkata dalam hati kalau dia tidak pernah melihat jalal semalu ini, maham berkata kalau dia tidak akan memaafkan Bakshi Bano. Jodha memandang jalal dengan penyesalan dan sama sekali tak mengalihkan tatapan darinya selama Jalal bicara di hadapan rakyatnya. Ruq melihat itu.
Jalal berkata kalau mereka semua harus menunggu pewaris tahta, karena tidak ada seorangpun dari istrinya yang hamil. Dia tahu kalau rakyat kecewa, tapi musuhnya akan senang mendengar berita ini, "tapi aku tidak akan menyerah. Apakah pentingnya menjadi seorang ayah? Seorang raja tak boleh seperti anak kecil. Bagi raja, rakyatnya sudah di anggap seperti anaknya sendiri. Kalian semua seperti anakku. Kalian semua bagaikan pewarisku." Semua menanggis mendengar kata-kata Jalal, baik itu Maham, Jodha ataupun Ruq. Semua menatap jalal dengan terharu. Jalal berkata kalau dirinya tidak terlalu kecewa karena tidak menjadi ayah, "kalau aku tidak kecewa, kalian juga tidak boleh sedih." Jodha menitikan air mata tapi bibirnya menunggingkan senyum bahagia. Rakyat mengelu-elukan Jalal... "hidup Raja jalaluddin Muhammad!
0 Response to "Sinopsis Jodha Akbar 11 Oktober 2020 Episode 113 | Bakshi Bano Dihukum"
Post a Comment