JAKARTA – Semua pihak harus ikut berperan dalam rangka mencegah stunting. Demikian disampaikan oleh anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Daerah Pemilihan IX Jawa Tengah Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, MM pada saat rapat kerja ( raker ) dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ), Selasa (8/6/2021 ).
Stunting atau kerdil pada anak, kata Nur Nadlifah, mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (di bawah lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya.
"Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Periode 1000 hari pertama kehidupan semestinya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu pada tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan,” katanya.
Selain itu, lanjut Nur Nadlifah, penanganan stunting harus dilaksanakan secara serius dan tidak boleh main – main oleh BKKBN yang berperan sebagai leading sektor penanganan stunting.
Dirinya mengajak semua pihak untuk berjihad mencegah stunting berdasar kemampuan dan keahlian masing – masing memberikan edukasi kepada masyarakat agar melakukan pencegahan. Tentunya ini melibatkan semua elemen, terutama petugas kesehatan meliputi di lingkungan puskesmas, Dinkes, bidan koordinator, dan petugas gizi. Selain itu, dalam rangka pencegahan ini juga melibatkan, tokoh agama yang mengikuti pelatihan kesehatan dan Gizi.
"Untuk strategi informasi dan edukasi adalah melalui publikasi di berbagai media baik itu cetak, online, elektronik termasuk media sosial. Semoga dengan memaksimalkan upaya tersebut, jumlah stunting menjadi menurun," pungkasnya.
0 Response to "Hj. Nur Nadlifah : Mari Gelorakan Jihad Mencegah Stunting"
Post a Comment